Monday, March 8, 2010

MAMPUHKAH KITA MENCINTAI ISTRI KITA TANPA SYARAT????

Terlampir kisah nyata yang bagus sekali untuk contoh kita semua yang
saya dapat dari millis sebelah (kisah ini pernah ditayangkan di MetroTV)
Semoga kita dapat mengambil pelajaran.

Ini cerita Nyata, beliau adalah Bp. Eko Pratomo Suyatno, Direktur Fortis
Asset Management yg sangat terkenal di kalangan Pasar Modal dan
Investment, beliau juga sangat sukses dlm memajukan industri Reksadana
diIndonesia.
Apa yg diutarakan beliau adalah Sangat Benar sekali.
Silahkan baca dan dihayati.*

Sebuah perenungan, Buat para suami baca ya….. istri & calon istri
Juga boleh…

Dilihat dari usianya beliau sudah tidak muda lagi,usia yg
sudah senja bahkan sudah mendekati malam, Pak Suyatno 58 tahun
kesehariannya diisi dengan merawat istrinya yang sakit istrinya juga
sudah tua.Mereka menikah sudah lebih 32 tahun. Mereka dikarunia 4 orang anak
disinilah awal cobaan menerpa, setelah istrinya melahirkan anak ke empat
tiba2 kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan itu terjadi selama 2
tahun, menginjak tahun ke tiga seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa
tidak bertulang lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.
Setiap hari pak suyatno memandikan, membersihkan kotoran menyuapi dan
mengangkat istrinya keatas tempat tidur.

Sebelum berangkat kerja dia letakkan istrinya didepan TV supaya istrinya
tidak merasa kesepian. Walau istrinya tidak dapat bicara tapi dia selalu
melihat istrinya tersenyum, untunglah tempat usaha pak suyatno tidak
begitu jauh dari rumahnya sehingga siang hari dia pulang untuk menyuapi
istrinya makan siang.

Sorenya dia pulang memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas
maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa2
saja yg dia alami seharian. Walaupun istrinya hanya bisa memandang tapi tidak
bisa menanggapi, Pak Suyatno sudah cukup senang bahkan dia selalu
menggoda istrinya setiap berangkat tidur. Rutinitas ini dilakukan Pak Suyatno
lebih kurang 25 tahun,dengan sabar dia merawat istrinya bahkan sambil
membesarkan ke 4 buah hati mereka,sekarang anak2 mereka sudah dewasa
tinggal si bungsu yg masih kuliah.

Pada suatu hari…ke empat anak suyatno berkumpul dirumah orang tua
mereka sambil menjenguk ibunya. Karena setelah anak mereka menikah sudah
tinggal dengan keluarga masing2 dan Pak Suyatno memutuskan ibu mereka dia yg
merawat, yang dia inginkan hanya satu semua anaknya berhasil.

Dengan kalimat yg cukup hati2 anak yg sulung berkata “Pak kami ingin
sekali merawat ibu semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu tidak
ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak…….
bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu” .Dengan air mata berlinang
anak itu melanjutkan kata2″sudah yg keempat kalinya kami mengijinkan
bapak menikah lagi, kami rasa ibupun akan mengijinkannya, kapan bapak
menikmati masa tua bapak,dengan berkorban seperti ini kami sudah tidak tega
melihat bapak,kami janji kami akan merawat ibu sebaik-baik secara bergantian”.

Pak Suyatno menjawab hal yg sama sekali tidak diduga anak2nya.”Anak2ku
……….. Jikalau perkawinan & hidup didunia ini hanya untuk nafsu,
mungkin bapak akan menikah….. tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian
disampingku itu sudah lebih dari cukup,dia telah melahirkan kalian..
sejenak kerongkongannya tersekat,… kalian yg selalu kurindukan hadir
didunia ini dengan penuh cinta yg tidak satupun dapat menghargai dengan
apapun. Coba kalian Tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaanya
seperti Ini?? Kalian menginginkan bapak bahagia, apakah bathin bapak bisa
bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya sekarang, kalian menginginkan bapak
yg masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang lain, bagaimana dengan
ibumu yg masih sakit.”Sejenak meledaklah tangis anak2 pak suyatno
merekapun melihat butiran2 kecil jatuh dipelupuk mata ibu
Suyatno..dengan pilu ditatapnya mata suami yg sangat dicintainya itu..

Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV
swasta untuk menjadi nara sumber dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada
Suyatno kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat Istrinya yg sudah
tidak bisa apa2..disaat itulah meledak tangis beliau dengan tamu yg
hadir di studio kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan haru
disitulah Pak Suyatno bercerita.”Jika manusia didunia ini mengagungkan
sebuah cinta dalam perkawinannya, tetapi tidak mau memberi(memberi
waktu, tenaga, pikiran, perhatian) adalah kesia-siaan.

Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya,dan sewaktu dia
sehat diapun dengan sabar merawat saya, mencintai saya dengan hati dan
bathinnya bukan dengan mata,dan dia memberi saya 4 orang anak yg
lucu2..Sekarang dia sakit karena berkorban untuk cinta kita bersama…
dan itu merupakan ujian bagi saya,apakah saya dapat memegang komitmen untuk
mencintainya apa adanya.Sehatpun belum tentu saya mencari penggantinya
apalagi dia sakit,,,”

No comments:

Post a Comment