Thursday, February 18, 2010

Film Taken “Peran Seorang Ayah”


Hari kamis-malam tanggal 18 Feb 2010, saya baru aja nonton film yang berJudul “Taken”
Film ini menceritakan tentang penculikan seorang anak perempuan yang kemudian akan dijadikan PSK oleh penculiknya.

Berikut resensinya :
Seorang agen pemerintah yang andal mengundurkan diri guna bisa lebih dekat dengan putri semata wayangnya. Kim (Maggie Grace) rupanya merencanakan perjalanan ke Paris dengan sahabatnya, Amanda(Katie Cassidy).
Kepergian Kim berlibur ke Prancis bersama sahabatnya Amanda, awalnya sangat ditentang oleh Bryan Mills (Liam Neeson) ayah Kim. Namun karena Kim menangis dan berubah amat membencinya, ditambah pula dengan omelan kasar mantan istrinya Lenore (Famke Janssen), Mills akhirnya mau membubuhkan tanda tangan sebagai tanda izin ke luar negeri, anak belum cukup dewasa.

Alangkah bahagianya hati Kim, begitu menerima surat izin itu. Tak menunggu lama, ia dan Amanda langsung menuju bandara, dengan memakai baju biru. Selama di luar negeri, ia diwajibkan Mills menelepon di waktu-waktu tertentu.

Sesampai di bandara Prancis, Kim dan Amanda berkenalan dengan Peter (Nicolas Giraud), seorang pemuda Prancis yang terkesan baik hati. Peter mau berbagi taksi, untuk menghindari ongkos taksi yang mahal. Pada kesempatan itu, Kim dan Amanda minta diabadikan Peter melalui kamera HP.
Begitu Kim dan Amanda masuk hotel tempat menginap, Peter langsung melaporkan kedua gadis itu pada sindikat penculik turis Prancis.

Amanda dengan sangat girangnya, langsung menyetel musik keras-keras begitu sampai dalam kamar. Sementara Kim, begitu menerima telepon dari Mills, langsung mencari ruangan yang tidak bising dari suara musik. Saat itulah, ia melihat Amanda diambil paksa oleh orang tak dikenal.

Mills yang dapat merasakan ketakutan Kim, langsung memintanya untuk berkonsentrasi, menyebutkan ciri-ciri orang akan menangkapnya. Kim di sela-sela ketakutannya, berhasil mengenali beberapa ciri-ciri penjahat yang menangkapnya. Dari beberapa ciri-ciri dan rekaman pembicaraan dengan Kim, Mills mendapat modal untuk melacak keberadaan putrinya.

Pengalamannya jadi pengawal pribadi seorang superstar, dicurahkan untuk membawa pulang Kim. Mills setiba di Prancis, langsung memeriksa hotel tempat Kim dan Amanda menginap. Ia pun mendapatkan kartu HP Kim yang dibiarkan tergeletak bersama HP yang hancur. Lewat mesin pembaca SIM card, Mills berhasil mengenali wajah Peter yang sedang mengambil foto Kim dan Amanda, lewat pantulan kaca.

Ia langsung menuju pintu keluar bandara lokasi tempat pengambilan foto. Ia mengintai Peter yang tampaknya sedang mencari mangsa. Keberadaan Peter bisa diketahui Mills, sesaat sebelum Kim diculik sindikat pelacuran internasional. Di mana waktu itu, Kim menerangkan pada Mills, bahwa ia dan Amanda berkenalan dengan Peter di tempat parkir taksi.

Mills langsung menyergap Peter, ketika ia hampir berhasil menggaet seorang turis cantik. Adu jotos pun terjadi, karena Peter langsung dibuat tersudut. Beberapa teman Peter mencoba menolong, hingga akhirnya ia berhasil lepas dalam cengkraman Mills. Peter pun lari menuju jalan tol, di bawah kejaran Mills dengan mengendarai taksi. Peter akhirnya tewas tertabrak sebuah truk di jalan tol. Mills akhirnya kehilangan petunjuk.

Sementara rekan Mills di Prancis, tampak berupaya menyembunyikan sesuatu. Mengikuti kata hatinya, Mills akhirnya menuju jalanan tempat para pelacur mangkal. Ia pun menyewa seorang penerjemah, untuk membantu translate bahasa Prancis. Mills berhasil mendekati seorang pelacur.
Namun sayang, si pelacur tidak mau bicara lama, karena agennya bisa marah besar. Rupanya si pelacur tidak bohong, karena seorang lelaki langsung memaki-maki dirinya dalam bahasa Prancis.
Mills akhirnya dipaksa membayar waktu yang telah dipakainya bicara dengan pelacur jalanan.
Rupanya, sewaktu germo si pelacur marah, ia mengancam akan membawa pelacur tersebut ke sebuah lokalisasi untuk pekerja kasar Prancis. Mills langsung menuju ke sana dan mendapatkan seorang pelacur yang memakai baju Kim saat ia mau bertolak ke Prancis. Gadis itu langsung ia bawa, karena Mills membutuhkan informasi darinya.

Keributan dan aksi saling tembak terjadi, di mana Mills berhasil melumpuhkan semua lawan-lawannya. Setiba di rumah, ia langsung mengobati wanita malang lokalisasi, karena pengaruh obat terlarang membuatnya tak sadarkan diri. Begitu sadar, sang gadis bercerita, kalau dirinya diberi Kim sewaktu berada di sebuah tempat penyekapan gadis-gadis yang dipaksa jadi pelacur.

Mills langsung melacak tempat tersebut, dengan berpura-pura menjadi polisi korup Prancis. Ia pun bertemu sekelompok lelaki migran dengan ciri tato bulan di tangan, seperti yang disebutkan Kim. Dengan cerdik, Mills berhasil memancing semua anggota sindikat penculik itu bicara. Hingga akhirnya, ia menemukan orang yang menculik Kim, lewat kata ‘good luck’.

Pistolnya langsung menyalak, membunuh semua lelaki yang coba pula membunuhnya. Akhirnya, ia pun dapat nama tempat Kim disekap. Untuk mengetahui alamatnya, ia terpaksa berbuat nekad pada seorang aparat pemerintahan Prancis.

Rupanya, lokasi penyekapan Kim, di sebuah tempat transaksi orang kaya dari seluruh dunia. Dengan pengalaman dan kepandaian ilmu beladiri yang ia miliki, ia berhasil masuk ke tempat jual beli gadis turis hasil penculikan. Hingga pada transaksi gadis terakhir, Mills melihat Kim ada di sana. Ia pun memaksa sang penawar untuk membeli dengan harga tertinggi. Namun sayang, ia akhirnya tertangkap. Walau akhirnya, ia berhasil membebaskan diri dari ancaman pembunuhan dan menyelamatkan anaknya, Kim.

Filmnya sangat Bagus. Kita bisa memetik nilai moral baik di dalamnya. Setiap hal pasti ada kekurangan dan kelebihan.

Setelah nonton film ini, saya Benar-benar merasa peran seorang ayah dalam kehidupan kita semua adalah penting adanya. Apapun pekerjaannya, sifatnya, dll, tanpa ada kasih sayang dari seorang Ayah, kita tidak akan tau bagaimana kehidupan anak selanjutnya.

Kita sering mendengar istilah-istilah yang menjelaskan peran besar ibu dalam pendidikan anak, sangat mudah kita identifikasi. Lalu apakah peran ayah terlalu kecil untuk dianggap sebagai suatu “peranan”? Mari kita lihat bagaimana peranan ayah dengan menegaskan bahwa setiap anak adalah haus akan pelajaran baru. Setiap anak akan berusaha mengikuti apa yang diucapkan, dilakukan, menghadapi suatu kondisi, serta menyelesaikan masalah dari perilaku orang tuanya.

1. Ayah adalah seorang pembangun kestabilan mental. Karakter laki-laki yang lebih tahan banting secara emosional, hal ini tercermin dalam kehidupan sehari-hari keluarga. Laki-laki harus diakui memiliki daya analisa yang tajam, sementara perempuan lebih sensitif dan perasa. Dalam kondisi berat, seorang ayah lebih tahan banting.
2. Ayah adalah seorang pembangun keberanian. Harus diakui bahwa laki-laki memiliki adrenalin yang tinggi. Perempuan kalah jauh dalam hal ini. Seringkali ayah memperlakukan sesuatu sampai pada batas sesaat sebelum batas akhir. Seorang ayah masih dapat melempar-lempar anaknya keatas dalam taraf yang “terhitung” dan aman, padahal, seorang ibu biasanya tidak berani melakukan hal ini. Ini penting untuk membangun keberanian.
3. Ayah pemberi contoh pemecahan masalah. Umumnya, laki-laki merupakan think-thank sebuah organisasi (termasuk keluarga). Seringkali ayah memberikan solusi atas hal yang seringkali dianggap tidak mungkin.
4. Ayah penentu standar maskulinitas. Seorang ayah yang baik dalam memperlakukan keluarga akan menghasilkan anak yang tidak ringan tangan maupun ringan mulut. Ayah sebagai figur “kekuasaan” di rumah, dapat menjadi standar identifikasi kekuasaan bagi anak, apakah kekuasaan itu dengan fisik, dengan ucapan yang keras, dengan bahasa tubuh, dengan marah-marah, dengan ancaman, ataukah dengan elegan. Bagi anak laki-laki itu sebagai standar tingkah laku maskulinitas terhadap keluarganya kelak. Bagi anak perempuan, itu merupakan penentu standar minimal dalam mencari pasangan.
5. Ayah pemberi warna cara mengambil keputusan. Semakin berumur, laki-laki akan semakin bijaksana dan arif. Perkataan ayah terkadang lebih didengar daripada perkataan ibu.

Beruntunglah bagi mereka yang masih memiliki seorang ayah, dan Paling beruntung lagi mereka memiliki kedua2nya. Semoga ini menjadi pelajaran bagi mereka yang masih memiliki kedua2anya. Sayangi dan Hormatilah Mereka sebagaimana kamu di besarkan oleh keduanya.

mungkin aku bisa lebih baik memperlakukan ayahku. Sayangnya dia lebih dulu pergi sebelum aku beranjak dewasa . Sedangkan, sewaktu kecil, hanya ibu yang merawatku. Padahal, dua-duanya sangat berharga bagiku. Aku lahir dan tumbuh dari rahim ibu, tapi tanpa benih ayah pun aku tidak akan ada…(Aku Rindu akan Sosok Dirimu…)

Sumber :
http://pieramdani.wordpress.com/2008/09/17/peran-ayah-dalam-keluarga/

http://anggerossi.blogspot.com/2010/02/resensi-film-taken.html

No comments:

Post a Comment